Minggu, 04 September 2016

model rambut untuk desain busana


fashio show

fashion show

tata busana

. Pengetahuan Tata Busana
Tata busana sangat berpengaruh terhadap penonton, karena sebelum seorang pemeran didengar dialognya terlebih dahulu diperhatikan penampilannya. Maka dari itu, kesan yang ditimbulkannya pada penonton mengenai dirinya tergantung pada yang tampak oleh mata penonton. Pakaian  yang tampak pertama kali akan membantu menggariskan karakternya, kemudian dari pakaiannya juga akan memperkuat kesan penonton. Sebelum membicarakan itu semua maka terlebih dahulu kita mengetahui tentang istilah tata busana pentas atau kostum pentas.
Segala sandangan dan perlengkapannya (accessories) yang dikenakan di  dalam pentas disebut dengan tata pakaian pentas. Bahkan bisa pemeran atau penari dalam pentas mengenakan pakaiannya sendiri, maka pakaian itu beserta perlengkapannya menjadi kostum pentasnya. Busana pentas meliputi semua pakaian, sepatu, pakaian kepala dan perlengkapannya, baik yang kelihatan maupun yang kelihatan oleh penonton.

2. Bagian-bagian Busana Pentas
Secara garis besar kostum dapat dibedakan atau digolongkan menjadi lima kelompok yaitu : Busana dasar, busana kaki, busana tubuh, busana kepala dan perlengkapan-perlengkapan atau accessories.
a. Busana dasar
Busana dasar yaitu bagian dari busana yang entah kelihatan maupun yang tidak terlihat, gunanya untuk membuat indah pakaian yang terlihat. Busana ini juga untuk membuat efek yang diperlukan dalam sebuah pertunjukan. Busana ini bisa berbentuk korset, stagen, rok simpai atau busana untuk membuat perut gendut, pinggul yang besar atau untuk membuat pemeran tampak gemuk. Contoh yang paling sederhana yaitu pakaian badut.
b. Busana kaki
Busana Kaki yaitu busana yang digunakan untuk menghias kaki pemeran. Busana ini bisa terdiri dari kaos kaki, sepatu ( olah raga, periodisasi, klasik, modern, kesatuan atau seragam dan lain-lain), sandal (modern, tradisional, klasik, rakyat atau keratin) sepatu atau sandal dari suku atau Negara tertentu yang mempunyai ciri khas tersendiri.
Gambar 8. Contoh beragam sepatu dan sandal dari berbagai Negara.
c. Busana tubuh atau body
Busana tubuh atau body yaitu busana yang dipakai tubuh dan  kelihatan oleh penonton. Busana ini meliputi blus, rok, kemeja, celana, jaket, rompi, jas, sarung dan lain-lain. Busana ini bisa pakaian tradisional dari suatu daerah, busana kenegaraan, busana modern atau busana fantasi yang diciptakan untuk tujuan pementasan dengan lakon tertentu.
d. Busana kepala
Busana Kepala yaitu pakaian yang dikenakan di kepala pemeran, termasuk juga penataan rambut. Corak pakaian kepala tentu saja tergantung dari corak busana yang akan dikenakan. Pakaian kepala dapat dimanfaatkan sebagai tanda atau pencitraan seorang pemain di atas pentas. Misalnya seorang raja ditandai dengan pemakaian mahkota, orang jawa dengan blangkonnya atau cowboy dengan topi laken. Gaya rambut juga kadang-kadang dimasukkan kedalam pakaian kepala meskipun ini termasuk bagian dari tata rias. Busana dan tata rias sangat erat kaitannya dengan melukiskan peranan hingga kedua hal tersebut perlu diperhatikan bersama.
e. Perlengkapan-perlengkapan/accessories
Accessories
 yaitu pakaian yang melengkapi bagian-bagian busana yang bukan pakaian dasar atau yang belum termasuk dalam busana dasar, busana tubuh, busana kaki dan busana kepala. Pakaian ini ditambahkan demi efek dekoratif, demi karakter atau tujuan-tujuan lain. Misalnya kaos tangan, perhiasan, dompet, ikat pinggang, kipas dan sebagainya.
Selain accessories ada juga yang disebut dengan properties yaitu benda atau pakaian yang berguna untuk membantu akting permainan. Perbedaan antara accessories danproperties tidaklah begitu jelas, seringkali yang sedianya untuk properties tetapi kemudian berubah menjadi accessories begitu juga sebaliknya. Umpamanya, dompet yang dibawa oleh seorang pemeran hanya untuk melengkapi efek kostum adalah accessories, tetapi bila dompet tersebut digunakan untuk membantu akting maka dompet tersebut menjadi properties. Kemudian mantel dan topi yang harus ada pada tempatnya bila adegan mulai, atau yang dibawa oleh pelaku lain, ini dipandang sebagai properties, tetapi kalau mantel dan topi itu digunakan oleh pelaku maka ini disebut sebagai kostum. Jadi suatu accessories yang dikenakan oleh pemeran apabila tidak digunakan untuk membantu acting permainan maka tetap disebut sebagai accessories tetapi kalau barang itu digunakan untuk membantu permainan maka disebut dengan properties. Begitu juga dengan busana kalau tidak digunakan untuk main maka disebut sebagai properties tetapi kalau digunakan pada waktu permainan maka disebut sebagai kostum.
Gambar 9. Contoh aksesoris dan property

3. Tujuan dan Fungsi Tata Busana
Dalam pementasan tidak perlu perlengkapan kostum yang mahal tetapi yang diperlukan adalah efek dari kostum tersebut pada pementasan. Tata busana mempunyai tujuan yaitu :
  1. Membantu penonton agar mendapatkan suatu ciri atas pribadi peranan.
  2. Membantu memperlihatkan adanya hubungan peranan yang satu dengan peranan yang lain, misalnya sebuah seragam kesatuan.
Agar busana pementasan mempunyai efek yang diinginkan, maka busana harus menunaikan beberapa fungsi tertentu yaitu :
  1. Membantu menghidupkan perwatakan pelaku, artinya sebelum dia berdialog, busana yang dikenakan sudah menunjukkan siapa dia sesungguhnya, umurnya, kebangsaannya, status sosialnya, kepribadiannya. Bahkan tata busana dapat menunjukkan hubungan psikologisnyadengan karakter-karakter lainnya.
  2. Membantu menunjukkan individualisasi peranan, artinya warna dan gaya tata busana harus dapat membedakan peranan yang satu dengan peranan yang lain.
  3. Membantu memberi fasilitas dan membantu gerak pelaku, artinya pelaku harus dapat melaksanakan laku atau akting perannya tanpa terganggu oleh busananya. Busana tidak harus dapat memberi bantuan kepada pelaku tetapi busana harus sanggup menambah efek visual gerak, menambah indah dan menyenangkan dilihat disetiap posisi yang diambil pelaku. Hal ini sebagian besar tergantung pada temperamen dan kerja sama antara pelaku dan perencana. Pelaku yang pandai dan cukup latihan biasanya dapat menguasai busana yang sulit untuk dapat mencari efek visual yang menarik.
4. Macam-macam Tata Busana
Dalam penampilannya macam busana pentas bisa digolongkan dalam berbagai bentuk yaitu: busana historis, modern, nasional, tradisional, sirkus, fantastis, hewan dan sebagainya.
  1. Busana historis yaitu bentuk busana pentas yang spesifik untuk periode-periode berdasarkan sejarah dari kejadian lakon. Misalnya busana jaman Napoleon adalah serba ketat untuk pria dan jurk menjurai di atas lantai dengan rumbai dan rampel meriah bagi wanita. Busana pentas kerajaan Mojopahit akan berbeda dengan kerajaan Mataram.
  2. Busana modern yaitu bentuk busana pentas yang digunakan tak berbeda dengan pakaian yang digunakan sehari-hari dimasyarakat.
  3. Busana tradisional yaitu bentuk busana yang menggambarkan karakteristik spesifik secara simbolis dan distilir. Busana seperti ini  seringkali berlatar belakang sejarah terutama yang berhubungan dengan karakter tradisional, periode dan tempat yang khusus.
  4. Busana nasional yaitu busana yang menggambarkan secara khas dari suatu negara dan yang bersangkutan secara historis dan nasional. Misalnya busana tentara Jerman jaman Nazi atau tentara jepang diperang dunia II.

5. Cara merencanakan
Sebelum kita merancang busana untuk sebuah pementasan maka ada yang perlu kita pelajari adalah sebagai berikut.
a. Belajar tentang kehidupan dan watak yang akan dibawakan oleh pemeran, dengan cara bersama-sama menganalisa naskah.
b. Penelitian tentang periode sejarah dan busana nasional peran yang akan dibawakan, dengan cara meneliti sumber-sumber yang
ada, buku teks perihal tentang kostum, juga harus diteliti dokumen-dokumen, naskah-naskah perpustakaan yang memiliki bahan-
bahan yang serupa dengan cerita yang akan dibawakan.

prinsip desain


Prinsip-prinsip desain

Prinsip-prinsip desain adalah suatu guide yang dapat membantu  anda dalam membuat desain sehingga desain akan mudah dan dapat menghasilkan desain yang good layout dan tidak menghasilkan desain yang dazzling.  Dengan menggunakan prinsip desain tersebut seorang desainer dapat dengan mudah menyatukan komposisi dan kesan yang akan disampaikan pada sebuah desain. Sehingga prinsip desain ini dapat dikatakan sebagai sebuah rule/aturan dasar yang harus diikuti untuk mendapatkan desain yang bagus.
Aturan/prinsip dasar dari desain tersebut adalah: Kesatuan (unity), keseimbangan (balance), penekanan (emphasizing) dan irama (pattern). Artinya ketika dalam mendesain sebaiknya anda menggunakan empat aturan tadi.
Prinsip-prinsip desain
Prinsip-prinsip desain adalah suatu guide yang dapat membantu  anda dalam membuat desain sehingga desain akan mudah dan dapat mengahasilkan desain yang good layout dan tidak menghasilkan desain yang dazzling.  Dengan menggunakan prinsip desain tersebut seorang desainer dapat dengan mudah menyatukan komposisi dan kesan yang akan disampaikan pada sebuah desain. Sehingga prinsip desain ini dapat dikatakan sebagai sebuah rule/aturan dasar yang harus diikuti untuk mendapatkan desain yang bagus.
Aturan/prinsip dasar dari desain tersebut adalah: Kesatuan (unity), keseimbangan (balance), penekanan (emphasizing) dan irama (pattern). Artinya ketika dalam mendesain sebaiknya anda menggunakan empat aturan tadi.

Unity
Ketika anda mendesain sebuah flyer tentang penanggulangan hama serangga rayap, anda harus membuat satu kesatuan antara tema, warna, ilustrasi dan grafis yaitu misal  anda mempersiapkan warna yang senada dengan rayap seperti coklat dan orange tua, tema anda haruslah yang berkaitan dengan rayap, ilustrasinya kayu yang sudah keropos dan gambar grafis rayap dan seterusnya.
Dengan prinsip kesatuan (unity) membantu semua elemen menjadi sebuah keluarga yang menghasilkan TEMA YANG KUAT dan mengakibatkan visual cues koheren yang saling mengikat. Menyodorkan pesan kepada pembaca dengan mudah diingat/ditebak (yang dapat dengan mudah membedakan desain yang anda buat yaitu desain tentang serangga dengan desain anda yang lainnya dengan desain hotel). Anda tentu ingat dengan sebuah koran ternama di ibu kota POS K*TA pada sebuah rubriknya terdapat kolom vignet. Dimana dalam desain vignet tersebut terdapat elemen2/grafis yang tidak unity, tiba2 ada gambar kipas, tiba2 ada burung dara, tiba2 ada garis ke bawah pada bagian lainnya ada garis lengkung, tiba2 ada patern kotak-kotak.
Tips untuk membuat kesatuan (unity):
  1. Gunakan hanya satu atau dua typestyles dan berbeda ukuran atau berat untuk kontras.
  2. Konsisten dengan jenis font, ukuran, dan gaya untuk judul, subheads, keterangan, headers, footers, dll di seluruh publikasi, presentasi, atau situs web.
  3. Menggunakan palet warna yang sama di seluruh.
  4. Mengulang warna, bentuk, atau tekstur yang berbeda di seluruh wilayah.
  5. Pilih visuals yang berbagi serupa warna, tema, atau bentuk.
  6. Memperderetkan foto dan teks yang sama dengan grid baris.
Keseimbangan
Fungsi dari keseimbangan akan lebih terlihat ketika anda menyatukan pandangan pada sebuah kesatuan (unity) desain yang utuh, sehingga tidak tertangkap kesan berat sebelah, penuh sebelah, ramai sebelah dan seterusnya. Hal itu disebabkan setiap elemen pada susunan visual telah ditentukan oleh ukurannya, kegelapan/ketebalan atau keringanan.
Keseimbangan mempunyai 2 pangkal pokok metoda yang biasa dipakai:
  1. keseimbangan simetris yaitu keseimbangan berdasarkan pengukuran dari pusat yang menyebar ke arah sisi dan kanan.
  2. Keseimbangan asmetris yang merupakan pengaturan yang berbeda dengan berat benda yang sama disetiap sisi halaman. Warna, nilai, ukuran, bentuk dan tekstur dapat digunakan sebagai unsur balancing.
Simetris bisa menjadi kekuatan dan stabilitas publikasi, presentasi, dan situs web. Asimetris dapat menyiratkan kontras, berbagai gerakan, mengejutkan dll. Hal ini cocok untuk modern dan publikasi hiburan, presentasi, dan situs web.
Tips menciptakan keseimbangan:
  1. Ulangi bentuk tertentu secara berkala, baik secara vertikal maupun horizontal.
  2. Perhatikan pusat elemen pada halaman.
  3. Menempatkan beberapa visuals kecil di satu daerah untuk menyeimbangkan satu blok besar gambar atau teks.
  4. Gunakan satu atau dua bentuk aneh dan membuat bentuk biasa.
  5. Keringanan teks potong-berat dengan terang, berwarna-warni visual.
  6. Meninggalkan banyak spasi besar sekitar blok teks atau foto gelap.
  7. Offset besar, gelap foto atau ilustrasi dengan beberapa lembar teks kecil, masing-masing dikelilingi oleh banyak spasi.
Irama
Pola berulang menghasilkan Rhythm / Irama, hal itu dihasilkan dan dibuat oleh unsur-unsur yang berbeda-beda dengan pattern yang berirama dan unsur serupa dan konsisten dan mungkin dengan variasi (perubahan dalam bentuk, ukuran, posisi atau elemen) yang menjadi kunci untuk visual ritme. Menempatkan elemen dalam sebuah layout secara berkala membuat halus, dan bahkan ritme yang tenang, santai moods.
Tips untuk membuat rhythm:
  1. Ulangi sejumlah elemen berbentuk mirip, bahkan dengan spasi putih di antara masing-masing, untuk menciptakan sebuah ritme biasa.
  2. Ulangi rangkaian semakin besar elemen yang lebih besar dengan spasi putih di antara setiap ritme yang progresif.
  3. Alternatif gelap, huruf tebal dan ringan, tipis jenis.
  4. Alternatif gelap halaman (dengan banyak jenis grafik atau gelap) dengan cahaya halaman (dengan jenis lebih sedikit dan berwarna muda grafis).
  5. Mengulang bentuk yang sama di berbagai bidang sebuah layout.
  6. Ulangi elemen yang sama pada posisi yang sama pada setiap halaman yang dicetak penerbitan seperti newsletter.
Penekanan
Pada setiap desain dan tata letak mempuyai sebuah stressing (penekanan) dan "keyword" sebagai bagian titik tolak perhatian dari pembaca. Terlalu banyak penekanan akan mengakibatkan dazzling desain yang berakibat menjadi gugurnya tujuan utama/fokus dari desain. 
TIPS membuat penekanan:
  1. Gunakan rangkaian merata spaced, persegi di samping foto yang digariskan foto dengan bentuk yang tidak biasa.
  2. Letakkan bagian yang penting dari teks pada sudut melengkung atau sekaligus menjaga semua jenis yang lainnya di kolom lurus.
  3. Gunakan huruf tebal, hitam untuk judul dan jenis subheads ringan teks dan banyak lainnya untuk semua teks.
  4. Tempat yang besar di sebelah gambar kecil sedikit teks.
  5. Reverse (gunakan jenis putih) yang utama dari sebuah kotak hitam atau berwarna.
  6. Gunakan warna yang tidak biasa atau jenis font yang paling penting untuk informasi.
  7. Letakkan daftar yang ingin Anda sorot di sidebar dalam kotak berbayang

sulaman

MACAM-MACAM SULAMAN 
Salah satu teknik yang dapat digunakan untuk menghias kain polos maupun kain bercorak adalah dengan teknik sulaman. Jenis sulaman yang dapat digunakan untuk menghias busana sendiri memiliki beragam variasi mulai dari sulaman yang dibuat dengan tangan sampai jenis sulaman yang dihasilkan mengunakan bantuan mesin. Pengunaan mesin sulam komputer yang dijalankan oleh satu operator mampu menghasilkan jumlah sulaman yang lebih banyak dalam waktu yang relatif lebih singkat. Namun sampai saat ini jenis sulaman yang dikerjakan dengan tangan lebih dihargai dengan harga yang relatif tinggi. 

Sulaman Fantasi
Sulaman Fantasi adalah sulaman yang menerapkan bermacam-macam tusuk hias dengan aneka warna benang. Motif hias yang akan dibuat dikerjakan dengan bermacam-macam tusuk hias paling sedikit tiga macam tusuk hias. Pemakaian tusuk hias harus sesuai dengan bentuk ragam hias. Motif hias dapat berbentuk bunga, pemandangan atau geometris. Biasanya sulaman fantasi ini dikerjakan pada kain polos misalnya : kain tetoron, poplin, berkolin, mori, harmonis dan kontras, sehingga sulaman atau hiasan terlihat lebih menonjol, menarik dan rapi.
Gambar Sulaman Fantasi
Gambar Sulaman Fantasi


Sulaman Perancis
Sulaman Perancis merupakan sulaman yang timbul (relief) karena motif-motif diisi dengan tusuk rantai sebagai pengisi atau penebal. Tepi motif dijelujur halus dua kali penyelesaian motif dengan tusuk pipih. Untuk membuat garis yang merupakan tangkai daun digunakan tusuk jelujur yang diselesaikan dengan tusuk balut. Sulaman ini banyak dipergunakan untuk monogram ataupun simbol-simbol, selain itu juga dapat diterapkan pada blus, kemeja maupun pakaian anak-anak.

Gambar Sulaman Perancis
Gambar Sulaman Perancis

Sulaman Bayangan
Disebut sulaman bayangan karena yang berfungsi sebagai hiasan adalah bayangannya saja, karena bayangannya yang kita manfaatkan maka kain yang kita gunakan adalah kain yang tembus terang seperti paris dan sifon. Motif-motifnya tidak boleh terlalu besar, kalau terlalu lebar supaya dibagi untuk memperoleh hasil yang baik
Gambar Sulaman Bayangan
Gambar Sulaman Bayangan


Sulaman Richeulieu
Sulaman Richeulieu disebut juga dengan sulaman terbuka karena efeknya terbuka (seperti renda). Motif dari sulaman ini berlubang-lubang. Lubang tersebut diberi beberapa rentangan benang yang difeston (brides). Dengan demikian lubang- lubang pada sulaman Richeulieu harus lebar (lebih besar dari pada sulaman inggris). Diluar lubang masih ada garis motif yang mengelilinginya yang harus diselesaikan dengan tusuk feston yang kaki festonnya menghadap kedalam sedangkan bagian lubang kakinya menghadap keluar.Sulaman Richeulieu ini dapat digunakan untuk menghiasi berbagai macam pakaian atau lenan rumah tangga.

Sulaman Inggris
Sulaman Inggris dikenal pada bentuk motif hias yang terdiri dari lubang-lubang bundar, lonjong atau berbentuk tetes air yang diselesaikan dengan tusuk feston atau tusuk cordon, dirangkai dengan tusuk pipih dan tusuk tangkai. Tepi sulaman diberi pinggiran yang berbentuk lengkungan yang disebut bentuk ringgitan. Untuk membuat lubang, digunakan alat pelubang yang disebut priem. Untuk membuat lubang yang besar dan bentuk yang lonjong, keliling lubang dijelujur dua kali kemudian lubang dibuat dengan menggunakan gunting kecil.

      Sulaman Matelase
     Sulaman matelase adalah sulaman timbul atau sulaman relief dan relief ini terjadi bukan karena tusuk – tusuk hias namun karena kain pelapisnya atau kapas.

Sulaman Aplikasi
Sulaman aplikasi merupakan salah satu sulaman yang dibentuk dari bahan lain kemudian ditempelkan pada permukaan kain. Bahan yang digunakan untuk membuat sulaman aplikasi diantaranya berupa kain, pita, payet, tali maupun benang yang bertekstur kasar. Jenis ragam hias yang diterapkan untuk membuat aplikasi ini umumnya berbentuk bunga-bunga, pohon, pemandangan, maupun binatang. Sementara jenis tusuk hias yang digunakan pada sulaman aplikasi yaitu berupa tusuk klim untuk menjahit bahan yang tipis, tusuk veston untuk bahan tebal, serta tusuk pipih atau tusuk batang sebagai pemanis hiasannya. 

Merubah Corak
Teknik menyulam dengan merubah corak kain dapat diterapkan pada kain bermotif kotak-kotak, kain bergaris, maupun kain bermotif bintik-bintik. Jenis tusuk hias yang dapat digunakan diantaranya berupa tusuk jelujur, tusuk silang, tusuk rantai terbuka, dan tusuk biku. Untuk mendapatkan hiasan variasi yang indah dapat ditambahkan jahitan menggunakan benang pada jarak tertentu yang berwarna sama atau menyerupai warna corak kain yang dihias. 
Gambar Sulaman Merubah Corak
Gambar Merubah Corak

Sulaman Hongkong
Sulaman hongkong merupakan jenis sulaman yang dijahit bolak-balik dengan variasi tusuk pipih menggunakan kombinasi warna bertingkat pada seluruh permukaan motifnya. Ragam hias yang digunakan untuk sulaman hongkong diantaranya berupa ragam hias naturalis atau ragam dekoratif berupa tumbuhan maupun hewan. Penerapan warna bertingkat dapat diperoleh dari campuran warna hitam dan putih (value), campuran warna lain dengan warna hitam (shade), serta campuran warna lain dengan warna putih (tint). 

Gambar Sulaman Hongkong
Gambar Sulaman Hongkong

Sulaman Terawang
Sulaman terawang merupakan jenis sulaman dengan ragam hias geometris berbentuk empat persegi berlubang yang dihiasi dengan trens atau rentangan benang dan dapat juga dihias dengan teknik sisipan. Dengan menarik satu helai benang atau lebih dari tenunan, maka akan terdapat benang lepas, benang yang lepas itulah yang kemudian diikat dengan tusuk terawang sehingga terdapat hiasan terawang. Sulaman terawang sendiri terdiri atas berbagai variasi mulai dari terawang hardanger, terawang inggris, terawang richeliu, terawang putih, terawang fillet, sampai terawang persia.

Melekatkan Benang
Jenis sulaman ini diperoleh dari benang sulam kasar yang ditempelkan pada permukaan kain dengan mengunakan tusuk hias. Ragam hias yang digunakan pada sulamanmelekatkan benang yaitu berupa ragam hias geometris berbentuk garis-garis lengkung. Untuk mendapatkan desain yang seimbang dapat digunakan benang berwarna tunggal atau berwarna kontras dengan kain yang akan dihias.  
Gambar Melekatkan Benang
Gambar Melekatkan Benang


Sulaman dengan menggunakan Tusuk Silang:
Tusuk silang (Kruissteek)
Teknik tusuk silang dikenal pada sulaman dengan cara mengisi kotak tenunan dengan tusuk silang. Sulaman tusuk silang harus dikerjakan pada kain yang jelas tenunannya, dimana tenunan itu membentuk kotak-kotak kecil seperti pada kain strimin.
Gambar Sulaman Kristik


Sulaman Holbien
Holbein dikenal pada sulaman yang menggunakan tusuk jelujur/lurus membentuk segi-segi dan biku-biku. Bentuk tersebut diperoleh dengan dua kali jalan. Teknik ini dikerjakan pada kain yang dapat dihitung benangnya. Pada bagian baik dan buruk garis motif sama.

Sulaman Asisi
Sulaman Asisi merupakan antara tusuk silang dengan tusuk holbein. Ciri khas dari sulaman asisi ini adalah pada batas motif dikerjakan dengan tusuk holbein. Dengan demikian pada sulaman asisi menggunakan dua tusuk hias yaitu tusuk silang dengan tusuk holbein. Warna benang yang digunakan hanya dua warna yang merupakan kombinasi warna tua dan muda dari satu warna. Warna muda untuk tusuk silangnya dan warna tua untuk tusuk holbeinnya atau kebalikannya. Bahkan kadang-kadang digunakan warna kontras antara tusuk silang dengan tusuk holbeinnya. Pada asisi ini motif hiasnya dikosongkan dan tepinya dikerjakan dengan tusuk holbein. Diluar holbein tersebut (diluar motif) dikerjakan dengan tusuk silang sampai batas tertentu. Motif hiasan asisi pada umumnya sama dengan motif untuk hiasan kruisteek.